Alergi susu terjadi sebab sistem kekebalan tubuh secara keliru menyaksikan protein susu sebagai sesuatu yang berbahaya untuk tubuh dan mengupayakan melawannya. Ini dibuka sebagai reaksi alergi yang mengakibatkan anak menjadi rewel dan gampang tersinggung bersamaan dengan sakit perut dan fenomena lainnya.
Menyusui menurunkan risiko anak terpapar alergi susu. Namun dalam tidak sedikit kasus, alergi dikatakan mempunyai sifat genetik. Biasanya, pada ketika seorang anak menjangkau usia tiga sampai lima tahun, alergi tersebut hilang dengan sendirinya.
Orang yang mempunyai alergi susu mesti benar-benar menyimak apa yang mereka santap karena tidak sedikit makanan ketika ini diciptakan dari susu dan produk susu lainnya. Alergi susu bertolak belakang dari intoleransi laktosa dan tanpa tambahan hati-hati, alergi susu dapat pulang menjadi penyakit parah sebab kontak langsung dengan makanan yang menyebabkannya.
Alergi Susu Dan Sistem Kekebalan Tubuh
Seseorang yang mempunyai alergi susu bereaksi terhadap protein dalam susu. Zat yang dikenal sebagai Curd yang menyusun potongan-potongan yang dapat dicermati dalam susu asam berisi 80% protein susu sementara Whey yang adalahbagian berair mempunyai 20% kandungan susu.
Jika seseorang yang mempunyai reaksi alergi terhadap susu santap makanan yang berisi produk susu, sistem kekebalan tubuh bakal melawan protein susu sebab keliru melihatnya sebagai penyerang sampai-sampai berbahaya untuk tubuh. Sistem kekebalan mengayomi tubuh dari protein susu ini dengan membuat antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin yang merangsang pelepasan bahan kimia ke dalam tubuh laksana histamin.
Pelepasan bahan kimia ini mempengaruhi sekian banyak bagian tubuh seperti drainase pencernaan, kulit, sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular yang lantas menyebabkan fenomena alergi laksana mual, sakit kepala, mengi, gatal gatal dan sakit perut.
Gejala Umum
Sama laksana reaksi alergi makanan lainnya, gejalanya hadir dalam masa-masa sepuluh menit hingga sejumlah jam sesudah mengonsumsi makanan yang mengakibatkan alergi. Gejala-gejalanya kadang-kadang bisa dilangsungkan kurang dari sehari yang memprovokasi salah satu dari ketiga sistem tubuh ini: kulit, drainase pencernaan dan drainase pernapasan.
Alergi susu bermanifestasi di kulit dalam format ruam merah, kemerahan dan pembengkakan di wilayah mulut atau eksim. Saluran pencernaan di sisi lain diprovokasi dalam format kram perut, mual, muntah dan diare. Saluran pernapasan memiliki fenomena mulai dari mata gatal dan berair, pilek dan bersin sampai serangan asma diperbanyak dengan mengi dan batuk.
Reaksi parah yang dikenal sebagai anafilaksis pun dapat terjadi pada sejumlah pasien. Ini mengakibatkan pembengkakan mulut serta tenggorokan dan drainase udara yang menuju paru-paru yang mengakibatkan ketidakmampuan pasien guna bernapas. Ada pun penurunan desakan darah yang riskan yang mengakibatkan pusing dan pingsan dan kadang-kadang langsung mengakibatkan syok.
Pergi ke Dokter
Setelah dokter mencurigai kita alergi terhadap susu, Anda bakal dirujuk ke spesialis yang diperlengkapi guna menangani reaksi alergi kita dengan lebih baik. Spesialis alergi lantas akan mengajukan sejumlah pertanyaan untuk Anda yang mungkin merangkum informasi mengenai seberapa tidak jarang reaksi ini terjadi dan masa-masa yang seringkali diperlukan sebelum alergi hadir dengan sendirinya dalam sistem Anda. Ia pun akan bertanya apakah terdapat anggota family Anda yang memiliki permasalahan reaksi alergi yang sama dengan yang kita miliki.
Seorang spesialis alergi mengerjakan tes kulit pada kita dan tes ini bakal melibatkan penempatan ekstrak cairan protein susu di lengan atau punggung pasien. Kulit bakal ditusuk tidak banyak dan berpengalaman alergi menunggu andai akan muncul format bintik kemerahan sehingga mengindikasikan reaksi alergi.
No comments:
Post a Comment