Saturday, November 30, 2019

Punya Susu? di Kabupaten Labuhanbatu Selatan



"Punya Susu?" iklan mengupayakan meyakinkan seluruh orang bahwa susu ialah makanan sempurna Nature, yang paling penting untuk bayi dan penting untuk wanita menopause yang berisiko terpapar osteoporosis.

Seorang perempuan kehilangan 5 persen massa tulangnya masing-masing tahun dalam lima tahun kesatu sesudah menopause, dan kehilangan ini ingin melambat sesudahnya. Jadi perempuan menopause mempunyai 5 tahun yang adalahwaktu kritis untuk meminimalisir keropos tulang.

Wanita menopause minum susu masing-masing hari untuk mengisi kalsium serta keperluan protein. Ironisnya, perempuan menopause Amerika minum lebih tidak sedikit susu daripada perempuan menopause Timur, namun mereka mempunyai kesehatan tulang yang lebih buruk daripada perempuan Timur.

Karena itu, susu bukanlah sumber kalsium yang baik guna wanita menopause. Faktanya, susu memiliki tidak sedikit implikasi kesehatan yang tidak menyenangkan.

1. Susu konvensional diproduksi oleh sapi "sakit". Berbagai bahan kimia diserahkan secara legal untuk sapi perah. Sapi kini hamil jauh lebih mula dalam hidup mereka. Di samping itu, hormon sintetis rekombinan bovine somatotropin (rBST) dipakai untuk secara alami memaksa sapi perah guna menghasilkan lebih tidak sedikit susu. Payudara sapi perah paling distimulasi sehingga nyaris jatuh ke lantai. Sapi perah yang diasuh oleh rBST rentan terpapar penyakit infeksi, sampai-sampai peternak sapi perah mesti memakai antibiotik secara teratur pada sapi mereka. Sayangnya, sapi perah ini bukan sapi lagi; mereka ialah mesin susu! Tidak mencengangkan bahwa sapi perah ini mempunyai umur yang jauh lebih pendek daripada sapi perah tradisional.

2. Susu konvensional diproses dengan teknik yang tidak sehat. Untuk menambah daya simpan susu di supermarket, pasteurisasi dan homogenisasi secara teratur digunakan. Homogenisasi dirancang untuk menangkal krim memisah dengan mengolah ukuran partikel lemak. Namun, homogenisasi menciptakan susu lebih barangkali menumpuk di pembuluh darah dan mengakibatkan aterosklerosis, yang mengarah pada tingginya angka penyakit kardiovaskular.

3. Susu sapi terlampau kaya untuk insan dewasa. Pada dasarnya, susu sapi ialah makanan yang sempurna guna bayi sapi yang tumbuh dengan cepat, yang meningkat sekitar 2 pon masing-masing hari. Tapi tersebut tidak berarti tersebut baik untuk insan dewasa. Pikirkan laksana ini: Apa yang terjadi andai bahan kimia yang dirancang untuk memicu pertumbuhan sel pada bayi sapi mengirim sinyal serupa ke jaringan payudara wanita?

Anda mungkin beranggapan bahwa susu ialah zat lembam putih murni yang sarat dengan vitamin, mineral, dan protein. Namun, susu tersebut sendiri berisi sebanyak hormon dan zat yang serupa hormon. Susu ialah solusi biokimia yang powerful dengan kompleksitas tinggi.

Studi telah mengejar korelasi positif antara konsumsi produk susu dan risiko kanker payudara. Sebagai contoh, sebuah riset pada tahun 1977 mengejar peningkatan yang signifikan dalam konsumsi produk susu dan terjadinya kanker payudara di wilayah perkotaan Jepang. Juga, susu ialah salah satu penyebab alergi makanan yang sangat umum, dan protein susu sudah terlibat dalam permasalahan eksim, asma, dan migrain.

Meskipun kalsium ditemukan dalam tidak sedikit makanan, kita telah dibersihkan otak guna percaya bahwa itu melulu dalam susu.

Untungnya, kalsium terdapat di mana-mana dalam makanan. Faktanya, brokoli mempunyai jumlah kalsium yang sama dengan susu, begitu pun bit, lagipula sarden. Anehnya, sayuran laut, laksana rumput laut, berisi selama 5 kali lebih tidak sedikit kalsium daripada susu.

No comments:

Post a Comment

Susu Kambing Kabupaten Padang Pariaman

Setiap kali seseorang bertanya kepada saya apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan gizi mereka, saya hampir selalu menjawab bah...