Thursday, November 28, 2019

SUSU BUAT ANAK DI Kabupaten Batubara


Saya selalu menyaksikan ibu memilih susu di supermarket. Pada ketika yang sama, bayi mereka duduk di kereta belanja. Saya menyimak bahwa tidak sedikit bayi merasakan ruam di wajah mereka. Sebenarnya, bayi-bayi ini alergi terhadap susu. Dokter memberi tahu kami bahwa bayi tidak boleh tidak jarang minum susu.

Pertama-tama, tidak sedikit orang, khususnya bayi, alergi terhadap protein dalam susu. Protein seringkali dianggap sebagai titik powerful susu. Ini menolong kesehatan kita. Sayangnya, tidak sedikit bayi yang tidak sesuai minum susu. Usus dan perut bayi tidak lumayan matang. Ketika terlalu tidak sedikit protein menginjak tubuh mereka, mereka bakal merasa sakit. Lebih eksklusif lagi, protein bakal membusuk dan menghasilkan racun di usus. Sementara itu, protein kiri, alergen dan racun bakal masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan tidak sedikit penyakit serius. Misalnya, sejumlah bayi menderita dermatitis atau menghirup. Lebih parah lagi, sejumlah bayi bakal diracuni dan bahkan menderita penyakit laksana tympanitis, diare, sakit perut atau corprostasis. Dilaporkan bahwa susu menduduki urutan teratas dari alergi makanan.

Kedua, 90% orang dewasa mempunyai penyakit yang dinamakan intoleransi laktosa. Dengan kata lain, mayoritas orang dewasa memerlukan enzim untuk memahami susu. Ketika laktosa bergabung dengan kasein pada bayi, susu dapat dipahami oleh kombinasi laktosa dan clabber tertentu. Tetapi saat gigi mulai keluar, bayi tidak bisa menghasilkan kombinasi laksana itu.

Ketiga, protein dalam ASI lebih banyak dan padat dari pada ASI. Seperti yang anda ketahui, ada nyaris 82% kasein dalam susu. Kasein ini, meskipun bergizi, sulit dipahami oleh usus dan perut bayi yang belum matang. Akibatnya, sejumlah bayi akan merasakan dispepsia dan diare. Susu tidak pernah mengakibatkan masalah untuk sapi sebab mereka mempunyai empat perut.

Keempat, struktur protein dalam ASI agak bertolak belakang dengan ASI. Kasein 82% menolong meningkatkan berat badan, namun memainkan tidak banyak kepentingan dalam pengembangan otak. Akibatnya, bayi yang minum ASI terasa berat dan tampaknya lebih kuat, sementara bayi yang diberi ASI memang powerful dan fleksibel.

Di samping itu, kandungan albumin dalam ASI jauh lebih tidak banyak daripada ASI. Para ilmuwan berasumsi bahwa albumin berfungsi dalam pertumbuhan benak dan menambah sistem kekebalan tubuh. Ini urgen dalam pertumbuhan bayi. Di samping itu, sebanyak besar taurin dan lesitin bakal mempercepat perkembangan otak. Relatif, susu tidak cukup dalam jenis makanan ini.

Singkatnya, susu tidak baik guna bayi. Jika ASI tidak tersedia, susu domba lebih digemari karena lebih serupa dengan ASI. Dan tidak mudah mengakibatkan alergi. Di samping itu, protein di dalamnya jauh lebih kecil dan lebih gampang dicerna.

No comments:

Post a Comment

Susu Kambing Kabupaten Padang Pariaman

Setiap kali seseorang bertanya kepada saya apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan gizi mereka, saya hampir selalu menjawab bah...